Pasang Iklan

Sabtu, 01 Maret 2014

Pengorbanan Tak Biasa Darimu Bunda


Aku lahir pada tanggal 15 Desember 1991 waktu itu aku di kandung oleh bunda selama 10 bulan, aku biasa terharu dan menangis ketika mendengar lagu ketika ibu mengandung selama 9 bulan sedangkan aku di kandung selama 10 bulan mungkin ini hal yang jarang terjadi biasanya ada anak yang lahir prematur tapi aku justru lahir lebih lama tapi kata Bunda aku lama di dalam perutnya karena ketika umur kehamilannya menginjak 9 bulan ayahku lagi di luar kota bertugas di POLITEHNIK NEGERI PANGKEP jadi mungkin sangat kuatnya ikatan batin bunda dengan anaknya bunda hanya iseng bilang ma aku yang dalam perutnya " Jangan keluar dulu ya nak tunggu ettamu pulang" alhasil kata-kata bunda jadi kenyataan aku lahir pas hari ayahku pulang dari bertugas di daerah orang.

Tapi aku merasa betul-betul ibah banget dan sayang sekali sama Bunda ketika aku di lahirkan tubuhku besar dan hampir saja nyaris untuk tidak bisa di keluarkan apalagi bunda melahirkan di rumah tanpa alat bantu Rumah sakit yang bisa saja membunuh bunda ataupun diriku yang saat ini mungkin tak bisa menulis cerita tentang Pengorbanan bundaku, saat terlahir pun katanya bunda sudah tak mampu bernafas hanya ayat suci Al Qur'an yang memberi semangat buat Bunda untuk bangkit dan tersenyum dan saat adzan di kumandakan di telingaku oleh ayahku bunda sangat bahagia katanya waktu itu.

Bunda sungguh pengorbanannya luar biasa tidak cukup berapa pun jempol untuknya dia begitu tak terkalahkan dalam manjadi inspirasi hidupku itulah akhirnya aku ingin kalian tahu hal yang inspiratif dari bundaku dia adalah wanita yang tak pilih kasih pada siapa pun anaknya, bunda malah punya anak lebih banyak dari aku yang hanya dua bersaudara.. humm maksudnya bunda senang dengan namanya pendidikan bukan karena ia seorang guru saja tapi memang pendidikan yang pertama membuatnya jadi sukses sampai sekarang ini, bunda orang yang memiliki jiwa sosial tinggi dengan menyekolahkan beberapa anak-anak di rumah waktu aku masih SD hingga kakak yang dulu tinggal di rumahku itu jadi orang-orang yang sekarang sudah sukses dan berkembang.

Inilah Wonder woman sejati tak terkalahkan bagiku dan salah satu pergobanan tak bisa terlupakan bagiku saat mengejar cinta dan mempertahankan aspek keturunan, maaf sebelumnya saya adalah keluarga bugis yang bergelar Andi dan dalam keluargaku para kaum pria bisa menikah dengan para Wanita yang tak memiliki nama Andi dalam keluarganya namun kaum wanita termasuk aku tidak bisa menikah dengan para pria yang bukan Andi hingga bunda membuat aturan itu pada kami anak-anaknya tak di sangka tak terduga demi mendapatkan Pria bergelar Andi yaitu ayahku, Bunda rela menikah dengan keluarga yang di bilang penuh dengan kedisiplinan tinggi seperti keluarga militer tapi bukan tentara dan yang paling tidak menyenangkan adalah saudara ayahku tak senang pada ibuku mereka malah membuat aksi seperti demo dengan membuat surat pernyataan yang tidak membiarkan bundaku jadi anggota keluarga mereka karena maklum bunda hanyalah anak dari seorang penjaga warung kopi tapi ayahku sayang pada bunda meski Bunda hanya seorang wanita biasa dari kalangan kelas bawah, tapi bunda tahu dirinya tak bisa menggapai langit jadi bunda pergi meninggalkan orang tuanya untuk mengejar pendidikan hingga ia bergelar sarjana tapi karena nenekku tersayang sakit-sakitan bunda pulang dan sebelum bercita-cita mendapatkan gelar sarjana sebenarnya bunda sudah berucap tak akan pernah menikah tapi apalah daya hanya sang pencipta yang berkehendak nenekku akhirnya berpulang ke rahmatullah ibuku tak tahan menguasai air matanya yang berderai kesepian tanpa seorang ibu yang akhirnya membuatnya ingin menikah dengan ayahku tapi pernikahan itu tak berjalan mulus tanpa restu kakekku ayah dari ayahku, ayahku di usir dan tidak di anggap dalam keluarga kakek (ayahku) dan akhirnya ayahku mempersunting bunda di daerah pedeesaan yang sangat jauh dari kampung halaman kelahirannya namun menikah di sana ternyata membawa duka piluh saat pernikahan segerombolan orang suruhan kakekku datang dan melemparkan batu di acara pernikahan itu tapi ayahku demi cinta kepada bunda dia tetap melanjutkan ijab kabulnya hingga resmi menjadikan bunda istrinya dan pergi meninggalkan kampung itu.

Bunda tahu ayahku masih berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta namun saat ingin menikah ayahku tak dapatkan sepeserpun uang dari kakekku untuk melanjutkan kuliah di Universitas tersebut sehingga bunda yang saat itu telah menjadi seorang guru di sekolah menengah atas yang mencari biaya untuk perkuliahan ayahku inilah cinta yang tak mengenal starata keluarga, dan umur.

Bunda jauh lebih tua daripada ayahku yang berjarak umur 6 tahun tapi cinta mempertemukan mereka hingga lahirlah buah cinta pertama mereka ia adalah kakakku dan seorang kakak yang membuat keluarga bersatu dan cucu perempuan pertama dalam keluarga ayahku hingga kakek yang hatinya sekeras batu pun jadi lunak karena senyum tawa manis kakakku, tapi masih harmonisnya hubungan mereka masalah tak berhenti mendatangi kehidupan bunda kakek dari bundaku marah besar tahu kalau bunda sudah menginjakkan kaki di rumah kakek dari ayahku hingga harta dan warisan bunda diberikan kepada kakaknya dan akupun belajar bunda adalah seorang wanita yang cantik, berpendidikan dan hatinya begitu mulia dia rela tanpa harta karena sebenarnya kakak bundaku adalah kakak yang sejak kecil iri pada bunda karena lebih mendapat perhatian mungkin karena itulah bunda memberi perhatian yang sama besar kepada kami berdua putrinya agar kisah hidupnya tak terulang kepada kami.

Cinta bunda tak tergantikan hingga bunda rela pergi berpindah-pindah tempat tinggal karena ayahku yang bekerja berprofesi sebagai pegawai di Universitas. 10 tahun tinggal di daerah orang aku dan kakakku tumbuh besar di sana mengalami masa kecil jauh dari keluarga ayah dan bunda hingga jadi gadis ABG yang belia dengan mengembangkan potensi ku sabagai pragawati berturut-turut menjadi wakil sekolah yang memenangkan tiap perlombaan di daerah itu sungguh kisah pengalamanku yang semuanya karena bunda yang membuatku jadi anak yang tidak boleh kalah dengan yang lain meski hanya pendatang di daerah tersebut, hidup paling tragis ketika aku berumur 9 tahun kami bertiga ayah bunda dan aku naik motor vesva yang jadul pergi mengelilingi sebuah kota di Pankajene ketika kami pulang dari sekedar jalan-jalan itu nasib naas menerjang kami ayahku pada malam itu menyetir motor dan tidak melihat lubang besar di jalan yang menganga ingin menelan tiap pengendara yang lewat meski menginjak rem malah kami terjatuh dan bunda begitu sayang nya ma aku dia masih memeluk erat tubuhku dan dia tersungkur hingga kepalanya terbentur hebat di aspal, aku hanya menangis melihat bunda dan ayahku tak dapat bangkit dari kecelakaan naas itu hingga mereka berdua di bawa ke puskesmas terdekat, air mataku tidak bisa berhenti berderai pada saat bunda merasakan sakit luar biasa hingga di rawat, kakakku yang malam itu hanya sendiri di rumah ketakutan mengetahui bunda kecelakaaan, aku hanya berpikir satu hal yaitu berdoa pada Tuhan agar bunda selamat aku tak bisa hidup tanpa bunda karena demi menyelamatkanku yang sedang tertidur lelap di motor waktu itu bunda rela mengalami kesakitan luar biasa beruntung Allah Swt masih mengabulkan doaku, cerita berlanjut daerah yang kami tempati tinggal adalah daerah yang sangat jauh dari pusat kota sehingga desa yang aku tempati adalah sebuah desa yang sering sekali menajdi rawan banjir pengorbanan ibu pun terukir lagi demi mengajar para murid-murid di SMA nya tempat dia mengajar bunda rela mengajar dengan rendaman air banjir dan rela menjadi penjual es waktu itu di dekat SD ku karena gara-gara menjual es bunda bertentangan dengan guru-guru yang lain waktu berjualan es di samping Sekolah dasarku tapi bunda mengalah dan rela mencari nafka keluarga dengan berbisnis make up waktu itu Alhamdulillah Allah s.w.t memberi bunda rezeki dan akhirnya kami pindah ke rumah yang lumayan bagus untuk di huni dengan keluarga kecil seperti kami hingga di rumah itu pula bunda mendapatkan rezeki untuk menunaikan ibadah haji tapi karena ayah mencintai kami putra-putrinya ayah menjaga kami dan membiarkan bunda datang ke rumah Allah lebih dahulu namun bunda selalu memberi kabar kami lewat surat maklum dulu ayah tidak punya hp ataupun tlp rumah tapi ketika bunda memberi tahu aku satu hal ketika dia akan pergi ke tanah suci itu satu hal jaga terus percaya diri dan belajar terus, bunda tahu aku adalah anak yang lemah fisiknya karena sering sakit-sakitan dan sekali jatuh sakit bisa beransur lama sekali hingga 2 minggu bahkan 1 bulan itu lah aku , namun ketika bunda pulang dia mendoakan aku agar tidak sering sakit lagi ya alhamdulillah sekarang aku jarang sakit doa bunda begitu mulia, humm tak sadar begitu banyak masa kecil yang kujalani dengan prestasi gemilang di atas panggung karena selalu ada bunda penyemangatku, tapi aku lupa cerita kisah paling menyedihkan dalam hidup bundaku ketika kakak baru berumur 2 minggu sebelum keluarga kakek dari ayahku bersatu bunda pernah berjuang hidup dengan memberi Asi pada kakakku dengan dia hanya tidur di sebuah rumah tanpa dinding hanya atap dan lantai beralaskan kayu aku merasa miris tahu demi membiayai kuliah ayahku bunda rela makan garam dengan nasi saja tanpa lauk pauk sungguh ini kisah nyata dari Bundaku tanpa ada karangan, alhamdulillah setelah melewati beberapa masa sulit di kampung orang ayah dapat panggilan untuk kembali ke kampung halaman dan bekerja di sana sebagai pegawai lingkungan hidup alhasil bunda juga pindah bekerja di Sma yang berbeda dari tempatnya dulu bekerja. 

Dari hasil jerih payah mereka berdua akhirnya kakakku di belikan motor oleh ayahku motor baru Honda yang membuat kakakku tidak di cemoh orang yang dulu hanya memakai vesva kemana-mana jujur dan sangat jujur kakakku adalah gadis yang lugu dan sabar dia dari kecil selalu di cemoh orang karena kami mungkin bukan keluarga yang mampu hanya keluarga sederhana namun setelah ayahku jadi seorang lurah dan Bunda jadi kepala sekolah kami di akui dari kalangan menengah tapi inilah pelajaran yang aku petik hidup itu bisa berputar tak selamanya orang di di atas dan di bawa tapi bunda menerapkan kepada kami jadilah gadis belia yang terlahir dari keluarga biasa saja bersifat rendah hati karena awal dari kebaikan itu dari kita menyikapi apa yang kita jalani selama hidup.

Sumber: http://www.welovehonda.com/kartinimuda/entry,detail,3391


Related Post :

Comments :

0 comments to “Pengorbanan Tak Biasa Darimu Bunda”

Posting Komentar

:a :b :c :d :e :f :g :h :i :j :k :m :n :p :s :t :):u :v :w :x :y x( :z =))