Calon
suamiku yg kukasihi tiada pernah aku bermimpi engkau akan menyatakan
niatmu untuk menikahi tahun depan, saat itu hatiku tiba-tiba gelisah,
aku panik bercampur bahaggia rasanya aku tak sabar menunggu saat-saat
yang paling bersejarah dalam hidupku itu? Begitu bahagianya hatiku,
ingin aku berbagi rasa dengan para sahabatku, lalu dengan bangganya aku
menceritakan tentang dirimu yang sangat mencintai Alloh kepada
sahabat-sahabatku? Alangkah terkejutnya aku mendengar perkataan mereka
tentang dirimu, beberapa sahabat wanitaku bertanya padaku ?apa loe
serius mau nikah sama cowo yg sok alim?...loe tau kan cowo yg sok alim
itu pasti ngekang istrinya gak boleh keluar rumah, gak boleh kerja,
malahan ada yg suruh istrinya pake cadar, ih gw seh ogah!!!?, dan salah
satu sahabat lelakiku mengatakan ?serius loe mau nikah secepet itu, loe
kan belum pernah liat orangnnya, mending PACARAN dulu 2 ato 3 thn buat
saling kenal?kalo gw seh sebagai seorang modern, realistis dan open
minded gak mau nikah cepet-cepet, dan nantinya gw bakal kasih kebebasan
buat istri gw, kan wanita berhak bebas juga?? kata-kata itu bagai petir
menyambar hatiku, aku tak menyangka sahabat-sahabat yg selama ini sangat
dekat denganku ternyata menganut faham kebebasan dan faham
modernisasi?sesaat niatku untuk menikahimu karena mencari Ridha Alloh
pun menghilang, syukurlah aku tersadar dan kupanjatkan do?a dengan
sungguh-sungguh kepada sang Illahi agar Ia memberikan Petunjuk-Nya
kepadaku?SubhanAlloh niatku yg telah memudar kembali jernih sejernih air
zam-zam, tiada ada kebimbangan dan keragu-raguan dalam hatiku?Kini jika
kelak aku menjadi istrimu dapat kuyakinkan padamu bahwa:
Aku tiada
akan pernah merasa kebebasanku terpasung jika kelak engkau
memerintahkanku untuk berhenti bekerja?aku merasa bahwa perintahmu itu
adalah karena engkau terlalu mencintaiku, sehingga engkau sama sekali
tidak rela melihatku bekerja keras demi mencari kekayaan dunia? Aku
tiada akan pernah merasa kebebasanku terpenggal jika kelak engkau
memaksaku menutup auratku atau bahkan memaksaku mengenakan cadar
sekalipun?aku merasa bahwa paksaanmu itu adalah karena engkau begitu
mencemburuiku, sehingga engkau tidak akan pernah ikhlas jika lelaki lain
memandangi tubuhku dengan tatapan nafsu?
Aku tiada
akan pernah merasa kebebasanku terbelenggu jika kelak engkau tidak
memperbolehkanku mempekerjakan pembantu dalam rumah tangga kita?aku
merasa laranganmu itu adalah karena engkau sangat menyayangiku, sehingga
engkau tidak ingin aku menyesal dikemudian hari karena aku tidak bisa
melihat anak-anak kita tumbuh dalam asuhanku?
Aku tiada
akan pernah merasa kebebasanku terhalang jika kelak engkau melarangku
untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu?aku merasa aturanmu itu adalah
karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkanku, sehingga engkau
akan merasa gelisah jika aku tidak berada dirumah?
Aku tiada
akan pernah merasa kebebasanku terinjak-injak jika kelak engkau
membatasi pergaulanku?aku merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau
terlalu mengasihiku, sehingga engkau tidak ingin melihatku terjerumus ke
dalam pergaulan bebas yang akan mengantarku memasuki pintu neraka?
Yaa?aku akan
sangat berterima kasih jika kelak engkau membatasi kebebasanku bukan
karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan
tanggung jawab yang telah Alloh berikan kepadamu sebagai seorang suami?
Aku heran
dengan para istri yg menyerukan kebebasan, sungguh sangat bodoh jika
seorang istri merasa bahagia saat sang suami membebaskan cara berpakaian
istrinya, tahukah sang istri bahwa perlakuannya itu pertanda sang suami
tidak memiliki rasa cemburu kepadanya sekalipun banyak mata lelaki
buaya yg menikmati kemolekan tubuh istrinya?Dan aku heran dengan para
suami yg memperbolehkan istrinya untuk keluar rumah dengan bebas, lalu
saat sang suami pulang kerja didapatinya rumah berantakan dan tidak ada
makan malam untuknya karena sang istri terlalu sibuk bekerja atau
bergosip dengan tetangganya?Duhai calon suamiku, saat aku telah menjadi
istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbingku, agar
aku tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh
dengan tipu daya?
Namun saat
melihat kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling
mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga
tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang
saling menyakiti baik fisik maupun mental?Aku tak bermaksud untuk
meragukanmu wahai calon suamiku, aku yakin suami yg bertakwa kepada
Alloh pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik.?Tapi sebelum aku
memasuki kehidupan baru denganmu, izinkanlah aku mengajukan beberapa
pormohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hatiku sebagai seorang
wanita dan seorang istri?
Duhai calon
suamiku?aku bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak
bantulah aku dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan
semua urusan rumah tangga hanya padaku tanpa mau memperdulikan dan
mengerti keletihanku?
Duhai calon
suamiku?aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah
janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin,
cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang?
Duhai calon
suamiku?aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku,
sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu?
Duhai calon
suamiku?sungguh yang kuharapkan hanyalah kebahagiannya dalam rumah
tangga kita, yang kuinginkan adalah ridha dari dirimu, yang kudambakan
hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawaku ke surga dunia dan
akhirat?Untuk itu ajaklah aku untuk menyelammi kehidupan yang paling
berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi
selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu?oh
sungguh bahagianya aku jika memiliki suami yang akan mengajariku dengan
cinta dan membimbingku dengan kasih?SubhanAlloh?
Duhai calon
suamiku?sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena kelak
engkaulah yang akan membawaku memasuki surga yang tiada akan pernah
terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntunku mencapai Ridha
Illahi, engkaulah yang akan menjagaku dalam mengarungi lautan hidup,
engkaulah yang akan menjadi sandaran saat ragaku letih dan bersedih,
engkaulah yang akan membantuku untuk menjadi seorang ibu yang paling
berbahagia, engkaulah yang akan menemaniku disaat usiaku telah senja,
dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk aku mencurahkan seluruh
perasaan hatiku?Sungguh aku akan menjadi istri yg paling berbahagia jika
memiliki suami yg menyayangi dan mencintaiku karena Allah dan semoga
itu adalah dirimu?
Calon
suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan
harapan?Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita
nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir?Amiieen?
Wassalamu'alaikum WR WB
Penulis: Ukhti D - http://tentang-pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=916&cid=1
Related Post :
Comments :
0 comments to “Surat Cinta Sang Calon Istri”
Posting Komentar